Kirab Budaya Gunakan Sound Horeg Diwarnai Kericuhan, Kades Sidowungu Hampir Pukul Biang Kericuhan


Partnerbhayangkara- Gresik -
Ramai perbincangan mengenai larangan penggunaan sound horeg dalam acara karnaval dan kirab budaya yang dapat memicu kerusuhan, tampaknya itu tak diindahkan oleh Suedi Kepala Desa Sidowungu, Kecamatan Menganti, Minggu (29/9).


Hal itu terjadi ketika acara Kirab budaya puncak Sedekah bumi di Dusun Mboro, Desa Sidowungu, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, terlihat sejumlah orang ricuh dan terlibat baku hantam diduga pengaruh meminum minuman keras (Miras).


Terlihat Kapolsek Menganti, AKP Roni Ismullah datang kelokasi panggung dengan ekspresi kesal langsung memanggil Suedi Kepala Desa (Kades) Sidowungu, dan mengajak kelokasi keributan sembari berkata "kalau anda masih menghargai saya, ikut saya".


Ketika dilokasi kericuhan, pemuda berbadan tegap yang mengenakan kaos berwarna putih yang jadi biang kericuhan, juga ditemukan beberapa botol minuman keras saat terjadi kericuhan tersebut.


Bahkan Kades Suedi sempat tak terkendali melihat pemuda yang diketahui usai menenggak minuman keras di depan Indomart. Dirinya sempat naik pitam dan hampir pemuda tersebut dipukulnya yang kemudian dihalangi dan dilerai oleh anggota Reserse Polsek Menganti.


Beberapa rekan wartawan yang hendak merekam  dan meliput kericuhan seakan diusir dan diarahkan kembali menuju lokasi panggung dan ia tidak berkenan untuk diliput.


"Sampean kembali ke lapangan aja mas, ayo, ayo sudah aman, jangan disini ayo kembali kelapangan saja, jangan diambil dan jangan diliput," ucap Suedi.


Kapolsek Menganti, AKP Roni Ismullah menyampaikan "Kegiatan ini sudah dilakukan, karena hanya misskomunikasi, mereka saling kenal, situasi harus tetap kondusif kembali.


Selang waktu tak lama, terjadi kembali gesekan antara peserta kirab budaya dengan pengguna jalan, terlihat peserta hendak memukul pengguna jalan.


Sesampainya dilapangan, kembali sempat terpicu keributan yang disebabkan ada pemuda yang diduga mabuk dan menenggak minuman keras (miras) dibawah panggung, nampak ada peserta yang tak terima dan hampir kembali terjadi keributan.


Ketika suasana terlihat kondusif, panitia kembali melanjutkan pertunjukan tiap-tiap peserta kirab budaya dengan menunjukkan kreasi seni tari dari tiap perwakilan RT, hingga acara berjalan lancar dan selesai.


(Ahmad Rosi)

أحدث أقدم


Home ADS 2