Partnerbhayangkara-Garut- Tanggul Penyangga Tanah (TPT) yang terletak di Kampung Sawah Joho, RT 05 RW 04, Desa Jayamukti, Kecamatan Cihurip, Kabupaten Garut, ambruk total dengan ketinggian 17 meter dan lebar 20 meter, pada 23 Februari 2023.
Masyarakat menduga, penyebab ambruknya TPT jalan menuju Wisata Leuwi Tonjong ini karena gagal konstruksi atau tidak sesuai dengan bestek.
Salah seorang warga Kampung Sawah Joho, Enur, mengatakan, Ia menyesali ambruknya bangunan tersebut. Padahal, menurut Enur, TPT itu baru selesai kurang dari tiga bulan.
"Mungkin karena kurang pengawasan dari dinas terkait sehingga pekerjaan tidak maksimal, masa belum juga tiga bulan bangun sudah amruk lagi", ucapnya.
Akibat ambruknya TPT ini, jalan menuju Wisata Leuwi Tonjong menyempit sehingga tidak bisa dilewati roda 4, bahkan badan jalan dikhawatirkan sewaktu - waktu terbawa amblas.
Terpisah, Ketua DPW MOI Jawa Barat, R. Satria Santika (Bro Tommy) saat dimintai tanggapannya mengatakan, proyek yang diduga tidak sesuai konstruksi sehingga menyebabkan rusak atau ambruk, maka pihak kontraktor harus bertanggung jawab.
"Tentu harus bertanggung jawab apalagi bangunan belum lama udah ambruk lagi, indikasi gagal konstrusi bisa jadi demikian, karena yang ambruk itu bagian TPTnya, kalau misalnya yang amblas badan jalan kemudian menyerat TPT, baru asumsinya bencana alam", ujar Tommy.
Tommy menambahkan, bahwa selama proses pengerjaan proyek tidak ada pemasangan papan informasi.
"Setiap proyek pemerintah wajib pasang plang proyek, sementara proyek TPT ini tidak ada. Maka wajar kalau kemudian ada asumsi yang lain-lain dari warga, termasuk gagal kontruksi yang menyebabkan bangunan ambruk", imbuhnya.
Dalam hal ini, lanjut Tommy, Distarkim Kabupaten Garut harus bertindak tegas terhadap kontraktor yang diduga asal-asalan dalam mengerjakan proyek.
"Biasanya proyek TPT seperti ini dibawah Satker Distarkim, maka pihak dinas harus memintai pertanggung jawaban pihak CV selaku pelaksanan", tandas Tommy.
(Red)
