Partnerbhayangkara-Surabaya- Pengurus Daerah Media Online Indonesia (PD MIO) Surabaya hari ini resmi menyatakan mundur. Sekretaris MIO Surabaya, Subairi AB menyatakan, ada sejumlah alasan pihaknya memilih hengkang. Pertama, tidak ada garis hierarki, informasi dan transparansi dari PW MIO Jatim.
Kedua, pihaknya menilai, MIO Jatim tidak ada koordinasi terkait program kerja. Ketiga, tidak ada garis pembinaan dan informasi apapun baik dari MIO Jatim maupun pusat. Namun, pihaknya tidak ingin berpolitik dengan pengurus pusat. Sebab, selama ini hubungannya tidak punya masalah.
"Hari ini, Sabtu 29 Oktober 2022 pukul 14.25 WIB. Kami Mio Surabaya menyatakan bubar," tegas Subairi, saat Konferensi pers di Warung Kertajaya.
Sementara, Kiki Kurniawan, Ketua PD MIO menegaskan. Mundurnya pihaknya sebagai pengurus, merupakan kesepakatan bersama. Padahal, urai Kiki, potensi pengurus PD MIO sangat besar. Konsep program yang dicanangkan juga luar biasa. Maka, ia sangat menyayangkan, karena pola pikir yang maju ke depan dihambat, "oleh regulasi kepengurusan organisasi," demikian papar Kiki seperti dikutip dari Mili.id.
Kiki juga menambahkan, "Organisasi Pers yang menggeluti di dunia media sangatlah bagus, namun juga harus di imbangi dengan intelektual dan terobosan yang mumpuni, karena duni informasi saat ini sangatlah cepat dan perlu SDM yang handal. Nah, kawan kawan di Surabaya sudah memiliki potensi itu, tinggal kendaraannya yang perlu di siapkan, makanya kami akan membuat kendaraan sendiri yang sesuai dengan nafas kebersamaan arek arek Suroboyo, apalagi Surabaya sebagai Barometer jatim jadi harus cerdas dan di depan donk." Pungkasnya.
Sumber Mili.id
(Red)
