Mengenal Lebih Dekat Sosok Kades Randuboto, Andhi Sulandra Berhasil Wujudkan Impian Masyarakat


Partnerbhayangkara-Gresik -
Mengenal lebih dekat sosok Kepala Desa Randuboto, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, ia dikenal dengan kesederhanaannya sehingga menjadikannya sebagai sosok pemimpin yang dekat sekali dengan  masyarakat.


Andhi sulandra, pria kelahiran 29 Desember 1974 menjabat Kepala Desa selama 2 periode dan selalu mendapat dukungan dari masyarakat secara penuh serta semangat dalam memajukan Wilayah Desa yang dipimpinnya.


Menjadi seorang pemimpin bukanlah hal yang mudah karena tidak semua kebijakan nya di terima oleh semua pihak, namun karena responsip dan aspiratif maka kebijakan nya sinergis dengan arus bawah meski tidak luput dari keritikan.


”Ketegasan, kedermawanan dan ketepatan dalam mengambil keputusan adalah ciri dari kepemimpinan nya yang tegas. Beliau sosok seorang Kepala Desa yang idealis, bijak, sederhana dan beribawa serta tegas dalam kepemimpinan nya” ujar salah satu warga dan di tuakan di wilayah Desa Randuboto, jum'at (26/7/2024).


Tak heran jika ia terbilang sukses membangun Desa Randuboto, terlebih desa yang awalnya terbilang kumuh disulapnya menjadi desa minapolitan dengan penataan yang luar biasa.


”Yang paling saya sukai dari  beliau ia selalu berusaha untuk terlibat aktif dalam setiap kegiatan adat istiadat serta kearifan lokal masyarakat Randuboto, itulah hebatnya beliau sepenuh hati mencintai dan mendarmabaktikan dirinya dengan ikhlas ” imbuhnya.


Sebelum memimpin Desa, Andhi sulandra merupakan PNS (pegawai negeri sipil) Kementrian agama serta pernah mengajar di Madrasah Aliyah Negeri 1 dan 2 Gresik, yang mana beliau dibekali basic secara akademik seorang sarjana PPKN tata negara.


Putra asli Desa Randuboto yang juga putra nelayan membuat dirinya diminta Masyarakat untuk mencalonkan diri sebagai kepala desa, dengan harapan bisa memberikan sumbangsi kepada desa yang mayoritas penduduknya adalah nelayan, kebetulan dirinya juga merupakan nelayan yang diberi kesempatan Allah SWT menjadi sarjana.


Diketahui berdasarkan fakta sejarah Andhi sulandra juga memiliki trah pemimpin alami dari genetik di Desa Randuboto, diakui atau tidak memang seperti itu nasab dari buyutnya yang merupakan kepala desa pertama kemudian turun ayahnya sebagai sekretaris desa kemudian dirinya saat ini jadi kepala desa.


Tim Media berkesempatan menelisik lebuh jauh tentang sejarah perjalanan Kades Randuboto Andhi sulandra, dirinya mengatakan jika pada waktu itu dirinya merasa belum siap karena secara ekonomi saya gak mampu kesana.


"Berapa sih penghasilan guru dengan anak 4, tapi untuk melangkah kesana saya rasa tidak mungkin awalnya, paling tidak penghasilannya hanya cukup buat menyekolahkan mereka. Saya hanya menyampaikan kepada mereka, insyaallah sekuatnya ketika saya jadi saya siap melarat," ungkapnya.


Andhi menerangkan "secara umum masyarakat meminta saya untuk melakukan sesuatu yang pada waktu era sebelum saya belum sempat bisa dilaksanakan. Pertama transparansi aset desa atau pendapatan asli desa, itu harus dibuka kepublik kemudian dibagi rata ke seluruh pedukuhan, Kedua fasilitas nelayan yang ada didermaga Bengawan solo seperti Dock perahu nelayan, plengsengan, lampu, kemudian air bersih itu sebagaian harapan mereka yg disampaikan ke saya"


"Alhamdulillah secara umum masyarakat sudah bisa melihat hasilnya atau keinginan mereka terpenuhi, sekarang kita sudah punya dock nelayan, plengsengan, lampu, sehingga mereka pulang selepas mencari ikan ketika bersandar di dermaga itu sudah enak karna kita sudah punya TPI (Tempat pelelangan ikan), bongkar muatnya enak, akses jalan enak," jelasnya.


Dirinya menambahkan, sekarang ini ditambah dengan program DAK untuk penataan rumah, jalan, lingkungan nya ditata, ini jadi nilai plus, pada dasarnya merka tidak meminta sampai disitu, tapi alhamdulillah sekarang takdir mengantarkan ada program besar masuk.


"Program tersebut dari pusat yang awalnya kita masuk diikutkan seleksi, ketika proposal, kelengkapan kita penuhi, alhamdulillah dengan doa Masyarakat kita lolos seleksi dan mendapatkan program DAK selama 3 tahun berturut-turut ini dengan anggaran kurang lebih 50 milyar, program DAK ini juga bukan hanya fasilitas rumah, juga ada sanitasi, air bersih, listrik semuanya komplit, karena DAK ini sebelum bernama DAK PPKT itu bernama DAK integrasi," ujarnya.


"Kita melakukan pendekatan maksimal artinya sosialisasi maksimal sehingga masyarakat tau program ini kedepannya seperti apa, penjelasan maksimal, kedermawanan maksimal, ketegasan maksimal, untuk bisa memberi pengertian ke masyarakat akhirnya mereka nurut dan mau, masyarakat juga kita ajak menjadi bagian dari panitia sehingga tau keuangannya seperti apa, kemudian tranparansi anggaran seperti apa, akhirnya masyarakat ini tau program ini seperti apa perinciannya," tutur Andhi.


Tanpa pelibatan maksimal ke publik, konflik akan mudah terjadi, namun ketika mereka tau kesulitannya, pendanaannya, anggaranya berapa, maka konflik itu tipis bahkan kalau dari jakarta menilai Randuboto itu zero konflik, pengelolaan program seberat ini tanpa konflik.


Bahkan tingkat kepercayaan publik kepada Pemdes Randuboto tinggi, buktinya masyarakat lebih percaya kepada pemerintahan daripada media sosial, artinya masyarakat tidak gampang curhat di medsos, melainkan langsung ke Pemdes melalui WhatsApp, baik kepanitia maupun langsung ke Kepala Desa Randuboto, sehingga komunikasi selalu terjaga.


(Ahmad Rois)

Lebih baru Lebih lama


Home ADS 2