Diduga Tak sesuai Spek, Dinas Pendidikan Diminta Turun Tangan


Partnerbhayangkara-Garut-
Pelaksanaan pembangunan penataan halaman SDN 2 Purbayani, Desa Purbayani, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, diduga asal-asalan.


Pantauan awak media, proyek yang dikerjakan oleh CV Wiguna Pratama dengan nilai kontrak Rp.182 juta bersumber dari APBD Kabupaten Garut tahun 2024 dalam pengerjaanya diduga tidak sesuai spesifikasi teknis, seperti menggunakan besi untuk sloof dengan ukuran campuran, pasir laut dan batu bulat.


Salah seorang pekerja, Risman saat dikonfirmasi membenarkan, bahwa besi yang digunakan untuk pemagaran dan gapura SDN 2 Purbayani merupakan besi ukuran campuran.

"Iya yang dipake besi 12, 10, untuk cincinnya besi 8 dan 6, yang dipake pasir laut," ujarnya, Jum'at (31/5/24).


Selain itu, pekerja mengeluhkan pengadaan batu bulat oleh pemborong sehingga harus bekerja ekstra.

"Iya ada kesalahan ngirimnya batu bulat terpaksa harus dipecahkan dulu,"imbuh Risman


Namun ketika menanyakan pemborongnya untuk konfirmasi lebih lanjut, Alit sedang tidak berada ditempat.

"Enggak ada kesini," ucap Risman


Begitu juga saat informasi perihal pelaksanaan penataan halaman SDN 2 Purbayani hendak dikonfirmasikan kepada Kabid SD, Suryana/Isur tidak menjawab panggilan telepon.


Ditempat terpisah, sumber yang enggan ditulis namanya mengatakan, setiap pembangunan yang menggunakan anggaran negara (APBN/APBD) harus mengutamakan standar kualitas dan spek.


"bukan dalam pengerjaannya saja, mulai dari bahan juga harus sesuai spek agar hasilnya berkualitas dan tahan lama," ujarnya


Sumber menambahkan, jika proyek yang dikerjakan terkesan asal-asalan maka patut ditengarai mencari keuntungan semata.


"Saya tahu namanya pemborong pasti provit, tapi bukan berarti mengabaikan kualitas", katanya.


Dalam hal ini, tambah sumber, Dinas Pendidikan Kabupaten Garut melalui Kabid Sekolah Dasar/Sarana dan Prasarana Suryana diminta turun tangan untuk mengawasai proyek fisik dibawah Dinas Pendidikan.


"Kalau dilapangan seperti ini berarti tidak cukup dengan adanya konsultan, maka kami mohon pihak dinas bidang sarana dan prasaran turun tangan, awasi dan evaluasi pelaksanaannya. Bila memang terbukti tidak sesuai spek maupun RAB harus ditindak tegas." Ungkapnya.


(Rudi Sanjaya)

Lebih baru Lebih lama


Home ADS 2