Meninggal 2021 Lalu, Gaji Anggota BPD Diduga Dimanfaatkan Oknum Pemdes Waluya


Patrnrebhayangkara- Bandung -
Pemerintah Desa Waluya, Kecamatan Cicalengka, diduga melakukan manipulasi data dan tentang honor Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Waluya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung.

Dugaan manipulasi itu, lantaran salah satu anggota BPD yang bernama Udin telah meninggal dunia sejak tahun 2021, namun anehnya hingga saat ini di tahun 2023 belum ada penggantian dan pengangkatan BPD, sehingga anggota BPD Desa Waluya yang dulu berjumlah 7 kini menjadi 6 orang. Selain itu juga BPD yang telah meninggal akibat kecelakaan itu, hingga kini masih menerima gaji honer, sebesar Rp. 800.000,- per bulan. 

Namun saat dihubungi Ketua BPD Waluya, Suharmudiono (17/03), mengatakan, memang benar bahwa anggota BPD ada yang meninggal, bahkan meninggalnya pun sudah lama pada tahun 2021 lalu kurang lebih hampir 2 tahun. 

"Sedangkan untuk gaji honornya saya pun tidak tahu karena setiap saya di kasih honor dari Pemdes Waluya, untuk 7 orang BPD saya selalu mengembalikan kembali honor anggota yang telah meninggal kepada Pemerintahan Desa Waluya", Ucap Ketua BPD.

Masih lanjut ketua BPD, Saya pun gak mau nantinya ada masalah, makanya saya kembalikan lagi gaji honor untuk Udin, karena dia sudah meninggal dan hingga saat ini Pemdes Waluya tidak mengadakan pelantikan atau pun pengganti antar waktu (PAW), makanya karena dari tahun 2021 hingga sekarang 2023 belum ada penggantinya, saya pun setiap diberi gaji honor untuk 7 orang, saya kasihkan kembali 1 orang kepada Pemdes Waluya, bukti pengembaliannya ada di saya, Ungkap Ketua BPD Desa Waluya.

Sementara itu Saat menghubungi Kepala Desa Waluya Kecamatan Cicaleng, hari Jum'at (17/03) sedang tidak ada ditempat, dan tidak ada yang tahu sedang kemana Kades Waluya tersebut.

"Untuk pemerintahan Kecamatan Cicalengka, saat dimintai keterangannya dan bertemu dengan Camat dan Sekcam Cicalengka, pada hari Jum'at (17/03), Camat dan Sekcam pun Menjelaskan, Kita sebagai pemerintahan Kecamatan Cicalengka, tidak mengetahui adanya anggota BPD Waluya yang meninggal, karena baru tahu sekarang aja, Ucap Camat dan Sekcam kecamatan Cicalengka.

Masih lanjut Camat dan Sekcam, Bahkan hingga saat ini saya belum pernah menerima laporan baik secara lisan atau pun tulisan, jadi Kasie Pemerintahan Kecamatan Cicalengka pun belum menerima laporan hingga saat ini, jadi dalam tatanan pemerintahan Desa Waluya hingga saat ini tidak ada perubahan, jelas Camat Cicalengka yang didampingi Sekcam.

Dengan tidak adanya perubahan formasi untuk lembaga BPD Waluya, seakan -akan Udin anggota BPD yang telah meninggal masih aktif sebagai anggota BPD Waluya, dan masih diberikan honor, namun sampai atau tidaknya honor anggota BPD yang meninggal hingga saat ini belum ada keterangan.

Hingga saat ini gaji honor anggota BPD Waluya yang telah meninggal 20 bulan yang lalu tak tahu kemana,  dan entah sama siapa karena Ketua BPD Waluya setiap diberikan honor untuk 7 orang BPD, selalu dikembalikan 1 orang, karena telah meninggal dan belum ada pengganti.

Dugaan adanya manipulasi data anggota BPD Waluya oleh Pemdes Waluya harus segera di proses karena menyangkut anggaran negara yang dimana seharusnya gaji honorer bagi anggota BPD yang meninggal dan belum ada penggantinya tidak dianggarkan. 

Jadi seakan - akan Pemdes Waluya telah melakukan pembiaran manipulasi data dengan masih memberikan gaji honor kepada anggota BPD, bahkan sudah berlangsung selama 20 bulan, sehingga bila dikalikan Rp. 800.000, total uang pemerintah yang hilang sebesar Rp. 16 juta.


(Deden)

Lebih baru Lebih lama


Home ADS 2