Tersangka Penjual Obat Diduga Jadi Korban, Bandarnya Tak Tersentuh Hukum


Partnerbhayangkara-Bogor-
HS alias Beno, seorang penjaga toko obat di daerah Bogor berurusan dengan polisi gegara menjual obat jenis tramadol dan heximer.

Menurut keterangan keluarga tersangka, N mengatakan, proses hukum terhadap Beno sudah berjalan hampir 4 bulan sejak dilakukan penangkapan pada 25 Agustus 2022.

Dari awal proses hukum, jelas N, banyak pihak yang mengklaim bisa membantu dan mengiming-imingi bisa melepaskan Beno dari tahanan. Tetapi faktanya, masa penahanan Beno malah diperpanjang dan kabar terakhir yang diterima pihak keluarga, kasus Beno sudah dilimpahkan ke kejaksaan. 

Keluarga Beno yang selama ini didampingi Santo, orang yang disinyalir seorang Jubir bandar/bos obat (Rizal), sempat dipertemukan dengan seorang penyidik senior. Dalam pertemuan itu, penyidik berinisial AR meminta surat pemberitahuan yang salah karena di dalam surat pemberitahuan menyebutkan, bahwa Beno terlibat kasus penyalahgunaan Narkoba jenis sabu-sabu, padahal Beno ditangkap karena menjual obat-obatan. Saat pertemuan, penyidik juga menjanjikan bisa membantu Beno di kejaksaan, akhirnya surat pemberitahuan itu diserahkan kepada penyidik dari tangan Santo.

Selain oknum penyidik, dari awal Beno ditahan, Santo dan Rizal juga selalu memberikan harapan bahwa mereka sanggup membantu Beno agar bisa bebas, meski hingga saat ini upayanya belum mendapat kepastian.

Keluhan keluarga tersangka, akhirnya terekspos pemberitaan. Namun, entah mengapa adanya kemunculan berita membuat Santo dan Rizal merasa gusar.

Setelah adanya pemberitaan, Santo malah menyudutkan kaluarga Beno dan mengatakan tidak mau membantu lagi.

"Ren...kl bgini mh si Ijal bisa angkat tangan..dia Mlh jdi ketakutan skrg Krn udh mrasa terancam warung nya hrs tutup semua...gmn soal biaya sidang nnti?Ijal pnya uang dr mana usaha nya d matiin bgini akibat berita itu...yg hrs nya tgl 25skrg pas 4bln bisa slesai", ujar Santo melalui chat WhatsApp yang diteruskan pihak keluarga (12/12/22).

"Tolong blg sama bapak hen....Beno sekarang yg hrs mempertanggung jawabkan adalah Nina.....gara2 dia semua kena imbasnya....apa LG Beno.....imbas yg paling parah adalah ke Beno....tolong ceritakan semuanya ke bapak ya hen", sambung Santo dalam chat WhatsAppnya dengan keluarga Beno.

Menurut N, seharunya Santo dan Rizal tidak menyudutkan keluarga karena adanya pemberitaan itu. Lantas, N pun bertanya-tanya kalau memang bisa membantu Beno kenapa sampai saat ini belum juga keluar.

"Ada berita kok jadi nekan saya, harusnya yang bertanggung jawab itu Rizal, urus Beno", katanya.

Ketua DPW MOI Jawa Barat, R. Satria Santia (Bro Tommy) kembali angkat bicara. Menurut Tommy,  kalau Beno sebagai pedagang atau penjaga toko diproses hukum, kenapa bosnya tidak ditangkap.

"Harusnya bos nya, si Ijal itu juga ditangkap, ini kan ibaratnya sindikat jadi semua harus diproses", ujar Tommy.

Tommy menambahkan, informasi dari keluarga Beno, bahwa Santo mengatakan semua warung/toko obat milik Rizal ditutup gara-gara muncul berita.

"Nah, kalau setelah muncul berita kemarin semua warung obat punya Ijal ditutup, berarti selama proses hukum Beno, warungnya buka semua, berjualan obat. Pertanyaannya, kenapa bisa aman dan tidak ditangkap polisi seperti yang dialami Beno", ungkap Tommy penuh tanda tanya



(Red)

Lebih baru Lebih lama


Home ADS 2